Pembudayaan Demokrasi di Pondok Pesantren Wadil Ulum Purworejo Pati

 


Pati, 16 Februari 2025 - Pesantren adalah sebuah komunitas para penuntut ilmu agama didalamnya terdapat berbagai unsur; kyai, guru, santri senior, santri junior. Kyai merupakan pimpinan tertinggi sebuah pesantren yang dibantu oleh para pengurus dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran dan pembiasaan Akhlak. Dalam prakteknya, organisasi yang terbentuk di pesantren sebuah wujud pembudayaan Demokrasi.

Pondok Pesantren Wadil Ulum dalam membudayakan santrinya hidup berdemokrasi  diantaranya melakukan pemilihan ketua pondok melalui sistem aklamasi. Sebelumnya terpilih 3 calon ketua periode 2025 - 2026 yaitu Alika Syafaatuzzahra, Zahro Najwa Fiddaroini dan Ladayya Nazfal Muna. Dari hasil pemilihan ini diperoleh total 28 suara dari seluruh santriwati yang hadir. 13 suara untuk Zahro Najwa Fiddaroini, 9 suara untuk Alika Syafaatuzzahra, dan 6 suara untuk Ladayya Nazfal Muna.  Sehingga Zahro Najwa Fiddaroini dinobatkan sebagai Ketua Pondok Pesantren Wadil Ulum periode 2025 - 2026.

Sebelum pelaksanaan pemilihan ketua, pengurus periode sebelumnya tahun 2024-2025 yang diketuai oleh Habibah Maulaya az Zahira melaporkan pelaksanaan program kerja selama masa kepemimpinan mereka. Dimulai dari seksi pendidikan, seksi bahasa, seksi sosial, seksi kebersihan, seksi keamanan, seksi kominfo dilanjutkan wakil sekertaris, sekertaris, wakil ketua kemudian ketua.

Seluruh pengurus melaporkan program kerjanya baik yang terlaksana maupun tidak terlaksana. Diakhir sesi adalah pandangan umum sebagai catatan evaluasi untuk pengurus periode selanjutnya.

Santri memiliki pontensi kebaikan yang kuat, maka harus dilatih organisasi karena 

الحق بلا نظام يغلبه الباطل بالنظام 

"Kebenaran yang tidak terorganisir dapat dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir".


Reporter: Eli Maftukha, Pimred Wadil Ulum.




0 Comments